Sgrnews.id – Tawuran pelajar memang kerap terjadi, dan sebetulnya itu bisa saja dihindari jika dari masing masing pihak saling membuka diri dengan cara berfikir positif. Tawuran pelajar, merupakan gambaran kelam yang kerap menghiasi pemberitaan. Padahal banyak orang tua pelajar bersedih melihat putra mereka pulang ke rumah dengan badan bonyok, bahkan ada kalanya tawuran pelajar sampai meregang nyawa, sangat menyedihkan.
Kejadian penyerangan Siswa yang pulang dari sekolah di kawasan Grogol Jakarta Barat pada Jum’at sore yang melibatkan siswa SMPN 83 Jakarta Barat, menyisakan kesedihan para orang tua, bagaimana tidak putra mereka digiring ke Polsek Grogol Petamburan. Menurut informasi yang di himpun dengan lakukan wawancara dilokasi, para saksi mengatakan bahwa memang penghadangan pelajar terjadi. Laporan masyarakat setempat ada penyerangan ke siswa SMPN 83 dari siswa sekolah lain.
Mereka mengendarai sepeda motor sebanyak tiga sepeda motor dengan pelajar sebanyak 9 orang. terlihat satu diantaranya membawa benda/senjata tajam berupa penggaris besi dan golok. Mereka melakukan penyerangan terhadap siswa SMPN 83 yang sedang berjalan kaki arah pulang ke rumah mereka. Beberapa siswa SMPN 83 terluka dan lebam (kejadian ini disaksikan oleh beberapa warga sekitar, security kantor, para pedagang , petugas PPSU Kelurahan Grogol.
Menurut informasi yang dihimpun oleh awak media dari beberapa saksi, jelas disampaikan, Siswa SMPN 83 hari Jum’at berseragam batik biru sebanyak 12 orang. Mereka biasanya melewati jalan yang sama setiap pulang dari sekolah dan tidak pernah ada masalah, mereka tinggal dikawasan Semeru. Saat kejadian pelajar SMPN 83 tidak membawa senjata tajam, penggaris atau besi, atau benda tumpul apa pun, jadi murni pulang ke rumah masing-masing.
“ Setelah pulang sekolah saya sama teman – teman pulang bareng karena saya dan 11 orang teman sekolah itu tetanggaan rumah kami di daerah Semeru Grogol, kami seperti biasa dari sekolahan jalan yang kami lalui adalah melewati JPO (Jembatan Penyebrangan) dari jl makaliwe ke semeru, setelah turun dari JPO saat kami berjalan beriringan sambil bercanda tiba-tiba datang siswa sekolahan lain mempergunakan motor sambil mengacungkan penggaris besi dan golok, kami lari dan ada salah satu teman kami siswa SMPN 83 dipukul dan dikeroyok karena saat berlari terjatuh, alhamdulillah diselamatkan oleh warga hingga pelajar yang menyerang kami kabur”. Ujar Adam
Dikira pelajar sekolah lain benar – benar sudah kabur, ya kami melanjutkan perjalanan pulang karena jarak antara tempat kami dihadang denga rumah kami itu berjarak kurang lebih 300 meter, jadi kami santai saja berjalan pulang karena kami memang bukan untuk tawuran kami benar – benar mau pulang ke rumah, baru saja kami berjalan beberapa meter, pelajar yang menyerang kami tadi dengan jalur yang berbeda Kembali menyerang kami saksinya pemilik warung. Ungkapnya
Karena terdesak dan aksi tersebut dilihat oleh beberapa petugas PPSU Kelurahan Grogol kami di digiring oleh petugas PPSU dan warga untuk diselamatkan di halaman kantor Kelurahan Grogol.

Dalam kejadian ada tersebut warga sekitar turut menolong dikarenakan warga dan peugas Kelurahan Grogol sering melihat siswa tersebut pulang melalui jalan yang sama. Juga menurut keterangan warga, sepanjang perjalanan dari kelurahan menuju GOR Grogol malah bertambah banyak pelajar (belum jelas asal sekolahnya).
Atas kejadian ini, pihak sekolah SMPN 83 berikut dengan Komite Sekolah SMPN 83 juga tidak tinggal diam, mereka akan menjemput siswa ke Kelurahan pada Jum’at 25 Januari 2025, sore. Akan tetapi pihak Kelurahan sudah koordinasi dengan Polsek Grogol Petamburan, sehingga siswa diamankan di Polsek untuk diminta keterangan. Dari pihak Lurah Grogol pun menyatakan bahwa siswa SMPN 83 diserang siswa lain yang kemudian diamankan agar selamat. –